RAPAT KOORDINASI KELOMPOK KERJA PENGAWAS PAI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BLITAR
Kab. Blitar (PAIS) – Rapat Kelompok Kerja Pengawas rutin dilaksanakan satu bulan sekali. Kali ini, rapat dilaksanakan di rumah pengawas, Abu Saeri, M.Pd.I, di Desa Kebonagung Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar, dengan dihadiri 12 pengawas PAI dan staf PAIS. Dipimpin oleh Kasi PAIS KanKemenag Kab Blitar yakni Drs. H. Moh. Rosyad, M.Si,Bertempat, rapat dilaksanakan pada hari Selasa pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai.
“Bahwa di bulan September, Oktober dan November ini rutinitas kita harus tetap dilaksanakan secara rutin walaupun hasilnya tidak maksimal yaitu supervisi administrasi sekolah dan pembelajaran di sekolah. Kita juga harus berkunjung ke sekolah minimal mengeluarkan instrumen yang saya kirim di grup. IKM bisa disesuaikan dengan kebutuhan ibu bapak masing – masing dan tidak harus sama “, ujar Abu Saeri, M.Pd.I selaku Ketua KKP.
Secara umum, supervisi adalah istilah pengawasan, pemeriksaan, serta inspeksi. Dalam hal ini, orang yang melakukan kegiatan supervisi disebut supervisor. Dikutip dari repository.radenintan.ac.id oleh R Mida Hayati, secara etimologis istilah supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu “supervise” yang artinya mengawasi. Jadi, sebagai pengawas PAI, sudah kewajibannya untuk melakukan supervisi di sekolah-sekolah umum di seluruh Kabupaten Blitar jenjang TK, SD, SMP dan SMA/SMK untuk melihat perkembangan dari guru PAI yang bertugas di sekolah – sekolah tersebut. Tujuan dari supervisi ini adalah membantu guru mengadakan diagnosis secara kritis terhadap aktivitas-aktivitasnya dan kesulitan belajar mengajar. Juga meningkatkan kesadaran guru serta warga sekolah lainnya terhadap tata kerja yang demokratis dan kooperatif. Selain melakukan supervisi, pengawas PAI merupakan agen perubahan dan berfungsi sebagai konsultan pendidikan bagi para pengelola PAI.
Sambutan selanjutnya oleh Kasi PAIS tentang keberhasilan SMAN 1 Kesamben, “Alhamdulillah untuk sekolah Moderasi Beragama masuk 3 besar di tingkat Nasional. Kali ini diwakili oleh SMAN 1 Kesamben dengan menyisihkan 373 peserta se-Indonesia”, jelas Kasi PAIS KanKemenag Kab Blitar Drs. H. Moh. Rosyad, M.Si.
Moderasi beragama itu adalah kita mengambil jalan tengah tentang pola pikir, pola sikap jadi tidak terlalu ke kanan dan tidak terlalu ke kiri terlalu ke kanan menganggap agama kita paling baik terlalu ke kiri tidak terlalu menganggap agama itu penting kita harus ada toleransi, tambah Rosyad. Dikutip dari website dalam konteks aqidah dan hubungan antar umat beragama, moderasi beragama (MB) adalah meyakini kebenaran agama sendiri “secara radikal” dan menghargai, menghormati penganut agama lain yang meyakini agama mereka, tanpa harus membenarkannya.
Untuk SRC bulan September ini masing – masing pengawas harus sudah bisa menentukan juara kecamatan 1 sampai 6 caranya tergantung masing – masing pengawas, dari 6 itu nanti akan diterbitkan piagam dari Diknas keperluan Diknas untuk penilaian sekolah akreditasi sedangkan juara 1 mewakili kecamatan masing-masing untuk penilaian di Tingkat Kabupaten diambil juara 1 samapai 6, di bulan Oktober nanti yang msuk juara kabupaten hanya ada 22 kecamatan maka ada 22 peserta jadi per kecamatan masing – masing mewakili 1 peserta. “ Teknik kecamatan diserahkan pada masing masing pengawas, ketika sudah masuk Tingkat Kabupaten pihak kita yang handle karena ada 2 penilaian yaitu penilaian SRC Internal dan SRC Moderasi ”, ujar Rosyad sekaligus menutup sambutannya.
Hadir pula dalam rapat tersebut perwakilan dari BSI (Bank Syariah Indonesia) yang memberikan penjelasan tentang pinjaman,” Ada pinjaman untuk ASN, ada tabungan PraPen (Pra Pensiun), ada juga menabung emas dengan cara menyicil setiap bulannya dan ada gadai emas dengan bunga ringan “, jelas Mega dari pihak BSI yang selanjutnya penjelasan dari Endro dan Agung yang juga dari pihak BSI.
Kegiatan Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Pengawas ini ditutup dengan do’a yang dibacakan oleh Agus Nurhadi, S.Ag, M.Pd.I selaku pengawas PAI jenjang SMA/SMK Kabupaten Blitar. (Sania)
Ed: Ax
