PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN KASI PAIS KANKEMENAG KAB BLITAR DALAM LOMBA INOVASI MODERASI BERAGAMA KATEGORI SEKOLAH MODERASI TINGKAT NASIONAL
Kab. Blitar (PAIS) – Dalam rangka Pembinaan dan Pendampingan untuk Lomba Inovasi Moderasi Beragama kategori Sekolah Moderasi Tingkat Nasional, Kasi PAIS KanKemenag Kabupaten Blitar ikut dalam Zoom Meeting penilaian pada hari Jumat (15/9) di SMAN 1 Kesamben. Kegiatan diikuti bersama pengawas PAI, pengawas Agama Budha, pengawas Agama Katolik dan pengawas Agama Hindu. Hadir pula guru umum dan guru agama di lingkungan SMAN 1 Kesamben.
Moderasi beragama mengajarkan pentingnya menghormati dan menghargai umat beragama sebagai sesama manusia. Karenanya, siswa-siswi diharapkan dapat memahami keberagaman yang ada dan mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari. Moderasi beragama telah diimplementasikan di SMAN 1 Kesamben ini, terbukti dari lolosnya SMAN 1 Kesamben sebagai tiga besar dalam kategori Sekolah Moderasi Beragama yang diikuti oleh seluruh sekolah jenjang TK, SD, SMP dan SMA/SMK se Indonesia.
“Alhamdulillah Blitar khususnya SMAN 1 Kesamben dapat mewakili Provinsi Jawa Timur dengan berhasil menyisihkan 300 lebih peserta se-Indonesia“, ujar Drs. H. Moh Rosyad pada Kegiatan Pendampingan dan Pembinaan yang lalu.
Zoom Meeting ini diadakan guna pengambilan nilai untuk Lomba Inovasi Moderasi Beragama kategori Sekolah Moderasi Tingkat Nasional yang sudah masuk dalam 3 besar. Penilaian lomba berdasarkan pada presentasi dan tanya jawab. Presentasi disampaikan oleh tiga orang, 2 perwakilan dari SMAN 1 Kesamben dan 1 perwakilan dari Kemenag Kab. Blitar. Mereka adalah Ibu Tiara, Ibu Nurul dan Drs. H. Moh. Rosyad, M.Si, Kasi PAIS Kemenag Kab Blitar. Selanjutnya, pertanyaan disampaikan oleh para juri terkait implementasi moderasi beragama, dukungan dari Kemenag dan lembaga terkait, struktur sekolah sampai dengan kegiatan-kegiatan yang melibatkan seluruh aspek keagamaan dari 5 Agama yang ada di SMAN 1 Kesamben. Selama 1 jam penilaian dengan cara wawancara tersebut berlangsung dengan tegang dan semua berjalan dengan baik dan lancar.
“Moderasi beragama ini ialah sikap dan upaya yang dilakukan untuk membuatnya seimbang tanpa berat sebelah. Dalam pengertian lain, moderasi beragama merupakan jalan tengah untuk mencegah ajaran radikalisme di tengah masyarakat”, tambah Moh Rosyad pada penjelasan wawancara tersebut.
Ada sembilan kata kunci moderasi beragama; Toleransi, Komitmen Kebangsaan, Anti Kekerasan, Menghargai Tradisi, Kemaslahatan, Adil (gender), Keseimbangan, Kemanusiaan dan Kemajemukan. Untuk itulah Lomba Inovasi Moderasi Beragama ini diadakan supaya menambah tingkat kepedulian antar sesama beragama dilingkungan sekolah dengan beragam pemeluk agama mengingat Negara kita mengakui ada 6 agama.
Mengutip dari Juknis Lomba Inovasi Moderasi bahwa Kegiatan Ekspos Inovasi Moderasi Beragama merupakan rangkaian roadshow “Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika” yang akan diselenggarakan oleh Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI pada bulan Oktober 2023. Sebagai satker pendukung kinerja Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Balai Litbang Agama Semarang berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika tersebut melalui kegiatan “Ekspos Inovasi Moderasi Beragama” yang akan diselenggarakan di tiga lokasi yaitu Yogyakarta, Mataram, dan Banjarmasin. Maka dari itu Penilaian juga dari Balitbang dan Diklat Kementerian Agama RI.
Tujuan dari kegiatan Ekspos Inovasi Moderasi Beragama adalah menyosialisasikan inovasi moderasi beragama untuk mendukung terselenggaranya kegiatan “Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika Tahun 2023” dan memberikan penguatan moderasi beragama pada masyarakat. Sedangkan manfaat dari kegiatan Ekspos Inovasi Moderasi Beragama adalah memperkenalkan inovasi moderasi beragama di lingkup Kementerian Agama dan menguatkan pemahaman moderasi beragama kepada masyarakat.
“Semoga kita bisa mendapat peringkat 1 di tingkat Nasional ini dan membawa nama baik Jawa Timur, Kemenag dan Diknas terutama SMAN 1 Kesamben ini. Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak juga SMAN 1 Kesamben yang telah berusaha semaksimal mungkin sehingga kita dapat masuk 3 besar“, tutup Moh Rosyad setelah 1 jam penilaian wawancara melalui Zoom Meeting kemarin. Diharapkan dengan masuknya 3 besar di Tingkat Nasional ini dapat menjadikan semangat bagi sekolah – sekolah lain dalam moderasi beragama dan dapat menjadi kunci penting untuk menciptakan kehidupan keagamaan yang rukun, harmoni, damai, serta keseimbangan, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat, bernegara maupun kehidupan beragama. (Sania)
Ed: Ax